Art Jakarta Effect: Pasar Seni, Medan Magnet Dealer, dan Parasitismenya

Isma Swastiningrum
Belajar dari Art Jakarta 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), kini menghadapi Art Ajakarta 2023 di JIExpo, saya punya strategi: Hari pertama, saya menyapu sekilas semua karya seni rupa unggulan dan karya-karya yang dipajang di booth A1 hingga A26. Hari kedua, saya mengamati karya-karya dari booth B1 hingga D15. Dan hari ketiga, saya mengamati karya-karya dari booth E1 hingga S38. Sejenak menghela nafas dan benak saya pun terbetot untuk membuat tulisan ini. Tenang, mustahil semua karya saya singung, sebab menonton seluruh booth membutuhkan energi tersendiri, apalagi kalau harus membeli. Namun adakah keputusan mereka yang membeli, semudah dan secepat saya menonton? Ikuti telusur saya di tengah salah satu wajah paling komersil sekaligus riil dari nasib seni(man) di Indonesia.
Tidak ada artikel lagi untuk ditampilkan
Powered by
Supported by